Dalam hidup ini ada 2 hal pencapaian yang sering terjadi yaitu: pencapaian yang telah di raih (digenggam) dna pencapaian yang akan datang (dinantikan).
Baik itu pencapaian dalam pekerjaan, bisnis, keluarga, karir, dan rencana-rencana lainnya. kedua hal ini akan memacu setiap orang untuk mengejarnya tanpa mengenal yang namanya lelah dan bahkan merelakan segala sesuatu demi mencapai keinginannya.
Contoh: Kebanyakan kasus yang sering terjadi dan kita lihat secara kasat mata di indonesia adalah Korupsi. Para koruptor mereka sadar dan tahu banget kalau hal yang mereka lakukan itu adalah sebuah kekejian atau keharaman secara agama apa lagi dihadapan Allah, namun mereka tetap melakukannya demi meraih pencapaian duniawi mereka. Tujuanya pasti agar mereka bisa mengumpulkan harta yang banyak dan mengembangkan apa yang mereka sudah capai dan yang akan dicapai. Dalam bahasa bisnis manusia tamak dan ingin memiliki segalanya tanpa melihat perkenanan secara rohani. Dan yang lebih anehnya lagi ketika mengrohanikan yang bertolakbelakanng dengan kebenaran firman Tuhan.
Dalam detik ini juga kita akan merenungkan tentang pencapaian secara rohani. Apa itu?
Roma 14:17
Dalam ayat ini hal ada 3 hal yang kita responi dengan baik dalam hidup ini yaitu:
Kebenaran.
Kebenaran, bukan berbicara tentang bagaimana manusia berusaha untuk membenarkan dirinya, tetapi ini berbicara tentang bagaimana karya/inisiatif Allah yang benar itu membenarkan kita yang berdosa melalui AnugerahNya. Sekuat dan seberusaha apapu manusia untuk mau membenarkan dirinya tetap gagal dan gagal. Dalam kebenaran Allah kita dimenangkan dan dipanggil menjadi orang-orang benar. Di lain sisi juga bukan berarti karena kita tidak bisa membenarkan diri lalu seenaknya melakukan dosa, tetapi disini kita diingatkan oleh Allah bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa kebenaran Kristus. Untuk itulah disaat kita mengalami hal-hal yang sulit dan bahkan bahagiapun kita harus hidup benar dihadapan Allah sebagaimana Allah telah membenarkan kita.
Seringkali kita mengatakan Syalom...! kata Damai Sehatera dalam bahasa ibrani adalah Syalom artinya: utuh atau dalam keadaan baik. Jika kita melihat kebelakang bahwa hubungan manusia dengan Allah sanagat kacau karena dosa. Pertanyaannya kapan kita sudah berdamai dengan Allah? Pada saat Tuhan Yesus Lahir, Mati dan Bangkit. lewat Pribadi Kristus hubungan kita dengan Allah menjadi sempurna. Untuk itu karena huubungan kita dengan Allah sudah utuh maka hubungan kita dengan sesama juga harus baik dan utuh.
Artinya: bergembira dan menikmati apa yang sudah Allah kerjakan didalam kehidupan kita. Orang yang sudah dibenarkan dan di damaikan jiwanya pasti bersukacita untuk memuliakan Allah dalam keadaan situasi apapun.
Jadi, Kerajaan Allah ialah: kebenaran, damai sejahtera dan sukacita. Bukan lagi tentang pencapaian duniawi. Dan ketiga hal hal ini tidak boleh terlepas dari kehidupan orang percaya. Dan ini Allah sudah memberikan didalam kehidupan kita tinggal bagaimana mengaktifkannya dan menghidupinya lewat pimpinan Roh Kudus.
GOB BLESS