Review Cart.


Checkout Summary.

Total
Items:
> Total
Amount:
+ Delivery:+ Tax:= GRAND
TOTAL:

Send Order Pay with Paypal

Tampilkan postingan dengan label Renungan Kristen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan Kristen. Tampilkan semua postingan

Renungan Harian

Dalam hidup ini ada 2 hal pencapaian yang sering terjadi yaitu: pencapaian yang telah di raih (digenggam) dna pencapaian yang akan datang (dinantikan).

Baik itu pencapaian dalam pekerjaan, bisnis, keluarga, karir, dan rencana-rencana lainnya. kedua hal ini akan memacu setiap orang untuk mengejarnya tanpa mengenal yang namanya lelah dan bahkan merelakan segala sesuatu demi mencapai keinginannya.

Contoh: Kebanyakan kasus yang sering terjadi dan kita lihat secara kasat mata di indonesia adalah Korupsi. Para koruptor mereka sadar dan tahu banget kalau hal yang mereka lakukan itu adalah sebuah kekejian atau keharaman secara agama apa lagi dihadapan Allah, namun mereka tetap melakukannya  demi meraih pencapaian duniawi mereka. Tujuanya pasti agar mereka bisa mengumpulkan harta yang banyak dan mengembangkan apa yang mereka sudah capai dan yang akan dicapai. Dalam bahasa bisnis manusia tamak dan ingin memiliki segalanya tanpa melihat perkenanan secara rohani. Dan yang lebih anehnya lagi ketika mengrohanikan yang bertolakbelakanng dengan kebenaran firman Tuhan.

    Dalam detik ini juga kita akan merenungkan tentang pencapaian secara rohani. Apa itu? 

Tingkat Kehidupan Baru di dalam Tuhan

Lukas 19:1-10

Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

    Tingkat kehidupan seseorang akan menentukan masa depan ke percayaannya serta pemahamannya tentang Tuhan. Ini yang sering dianggap enteng oleh setiap kita sehingga dengan tidak sadarnya kita bahwa waktu itu sudah berlalu dan sangat cepat sekali akhirnya tidak ada kesempatan lagi untuk melihat atau merasakan jenjang kehidupan rohani kita selam ini. Mari buka Alkitab kita sekarang dan merenungkan Injil yang sudah ditulis oleh dokter Lukas sebagai hamba Tuhan yang sudah di ilhami oleh Roh Kudus untuk menerangkan saat ini kepada kita lewat tulisannya dalam injil.

Pasal 19 ini menceritakan kepada kita bagaimana tahapan kehidupan seorang pemungut cukai ini yang bernama Zakheus untuk melihat Kristus. Setelah kita membaca pasal ini dengan ayat perayat maka ada jenjang hidup baru yang diajarkan oleh Firman Tuhan kepada setiap kita yang sudah membacanya.

Apa saja tahapan hidup baru?

Memiliki kerinduan besar kepada Kristus ( ayat. 3-4 ).

               Menjalani hidup tanpa mempunyai kerinduan untuk hidup maka tidak akan hidup. Mengapa ada beberapa orang bunuh diri karena sudah tidak ada kerinduan untuk hidup lagi dan baginya hidup tiada arti. Bagaimana dengan orang percaya jika ingin memiliki kehidupan yang baru, harus memiliki kerinduan yang sangat besar mendekatkan diri kepada pemilik kehidupan itu yaitu Kristus sendiri. Sebagaimana telah dikonfirmasi didalam surat 2 Korintus 5:17:

“Jadi siapa yang ada didalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”.

Artinya saya dan anda harus memiliki kerinduan yang sangat dalam untuk membangun hubungan intim denga-Nya secara permanen.

 

Menerima Kristus dalam Hidupnya ( ayat. 5-6 ).

    Banyak orang merasa dirinya sudah dekat dengan Allah namun dari segi perbuatan dan karakternya tidak serupa/segambar dengan karakter Kristus. Sebagai murid yang setia dan taat pasti memiliki karakter yang sama dengan gurunya begitu pula dengan kita sebagai orang percaya didalam Yesus harus memiliki karakter yang sama dengan Kristus sebagai Sang Agung kita selamanya yang mampu menolong dan memberikan kekuatan kepada setiap kita.

Dalam hal ini kita harus memahami bahwa orang yang sudah percaya kepada Kristus pasti terlebih dulu menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita sampai selamanya. Bukan hanya sekedar mengakui dan diakui oleh dunia secara identitas saja (kristen ktp), tetapi benar-benar dari lubuk hati kita mengalami dan mempercayai bahwa hanya di dalam Kristus ada keselamatan yang hakiki dan tidak bisa digantikan oleh apapun dalam dunia ini. 

Injil Yohanes 3:16 

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.

Untuk itu bagi kamu yang belum menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan penebus dosa maka inilah waktunya bagi kamu untuk menerima dan membangun hubungan baik dengan-Nya. Bagi kita yang sudah menerima-Nya mari kita terus bertumbuh dan berakar didalam Dia serta menjadi saksi Kristus dimanapun berada. 

Meninggalkan Kehidupan yang lama ( ayat. 8 ).

    Kehidupan lama mempunyai cerita tersendiri dan apa bila tidak ditinggalkan maka dia akan membawamu menuju kebinasaan dan maut. Jika kita membaca dan merenungkan kembali kisah kisah kehidupan pemungut cukai yang bernama Zakheus meninggalkan kehidupan lamanya dan mengikut Kristus. Maka hal ini juga akan menyadarkan anda bahwa ternyata kalau yang duhulu dunia memberi keuntungan bagi anda secara duniawi, namun secara mata rohani untuk menuju kehidupan yang kekal tidak memberikan keuntungan apa-apa bagi anda selain menghadirkan kerugian yang hakiki. Untuk itu saat ini anda harus meninggalkan kehidupan yang lama/buruk itu sebab tidak memberikan keuntungan bagi kehidupan kekal, sebaliknya mari kejarlah kehidupan yang baru didalam Kristus dna engkau akan mendapatkan janji Allah bahwa dia akan memberikan kehidupan kekal sampai selamanya asalkan anda sungguh-sungguh memikul slaib dan memngikut Dia. Tuhan Yesus Memberkati kita semua. 

Menggunakan Waktu dengan Hikmat Tuhan

 Kehidupan yang bermakna adalah ketika menggunakan waktu ke hal-hal yang berkenan dihadapan Allah. Mengapa demikian karena waktu itu adalah miliknya Tuhan bukan milik manusia, sebab manusia hanyalah makhluk yang dipercayai oleh Tuhan untuk menggunakan waktu tersebut. Seberapa sering kita lalai dalam menggunakan waktu ke hal-hal yang tidak berguna bahkan tidak memuliakan nama Tuhan?.


Cara menggunakan waktu dengan bijak.

Tanpa kita sadari kita sadari waktu itu berjalan terus dan tidak pernah terulang kembali dalam kehidupan kita. Contohnya: beberapa tahun yang lalu, tahun kemarin, bulan kemarin, satu hari yang lalu, sejam yang lalu, semenit lalu dan detik yang sudah terlewatkan itu semua tidak bakal kembali lagi. Jika kita bandingkan dengan umur yang TUHAN sudah tetapkan dalam setiap kehidupan kita maka waktu itu sangat-sangat singkat sekali untuk diketahui. 

Maka dari itu kita gunakan waktu kita dengan penuh kebijaksanaan dan hikmat yang dari pada Tuhan sehingga kita bisa mengelolanya dengan baik tanpa asal-asalan dan alangkah indahnya kita gunakan untuk berkarya dan memberkati sesama yang akhirnya untuk memuliakan nama Tuhan.

SOLIDEO GLORIA...!!!


Mazmur 90:12

Karena itu, kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sesuai kehendak Allah.

Cara memiliki iman yang Teguh?

 



Ibrani 11:1 

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Memiliki iman yang teguh bagaikan memiliki jangkar yang kokoh di tengah badai kehidupan. Di saat gelombang keraguan dan kesulitan menerjang, imanlah yang akan memampukan kita untuk tetap bertahan dan teguh. Berikut adalah beberapa langkah untuk membangun dan memperkuat iman:

1. Memperdalam Pengetahuan tentang Allah:

Membaca Alkitab: Alkitab adalah firman Allah yang berisi petunjuk dan teladan tentang iman. Luangkan waktu untuk membaca dan merenungkan Alkitab secara teratur.

Mempelajari Teologi: Memahami doktrin dan ajaran Kristiani dapat membantu memperkuat fondasi iman. Ikuti kelas teologi, seminar, atau baca buku-buku teologi yang berkualitas.

Berdoa: Membangun hubungan yang intim dengan Allah melalui doa adalah kunci untuk bertumbuh dalam iman. Curahkan isi hati dan permohonan Anda kepada Allah, dan dengarkan jawaban-Nya.

2. Mengamalkan Iman dalam Kehidupan Sehari-hari:

Menjalankan Perintah Allah: Taatilah perintah Allah dengan sepenuh hati. Hal ini menunjukkan komitmen dan kepercayaan Anda kepada-Nya.

Melayani Orang Lain: Melayani dengan kasih dan tanpa pamrih adalah wujud nyata dari iman. Bantulah orang lain yang membutuhkan dan tunjukkan kasih Allah kepada mereka.

Menjadi Teladan yang Baik: Hiduplah sesuai dengan nilai-nilai Kristiani dan jadilah contoh bagi orang lain. Perilaku dan tindakan Anda dapat mencerminkan iman Anda.

3. Menghadapi Tantangan dengan Iman:

Yakinlah bahwa Allah selalu bersama Anda: Percayalah bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan Anda, bahkan di saat-saat sulit.

Tetaplah bersyukur: Bersyukurlah atas segala hal yang Anda miliki, baik itu hal baik maupun hal buruk. Sikap positif dan penuh syukur akan memperkuat iman Anda.

Berpegang teguh pada janji-janji Allah: Ingatlah bahwa Allah selalu setia pada janji-Nya. Imanlah bahwa Dia akan menggenapi janji-Nya dalam hidup Anda.

4. Mencari Dukungan dan Persekutuan:

Bergabung dengan komunitas gereja: Bergabunglah dengan komunitas gereja yang dapat memberikan dukungan dan dorongan dalam perjalanan iman Anda.

Berbagi dengan orang lain: Bagikan pengalaman iman Anda dengan orang lain dan belajarlah dari pengalaman mereka.

Memiliki mentor: Carilah mentor yang dapat membimbing Anda dalam perjalanan iman dan membantu Anda mengatasi keraguan.

Memiliki iman yang teguh membutuhkan usaha dan komitmen. Namun, dengan tekad dan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat membangun iman yang kuat dan mampu melewati badai kehidupan.

Iman adalah anugerah dari Allah, tetapi kita dapat memperkuatnya melalui usaha dan ketekunan.

Iman bukan berarti tidak ada keraguan, tetapi tentang tetap percaya meskipun ada keraguan.

Iman adalah perjalanan yang terus-menerus, dan kita akan selalu belajar dan bertumbuh dalam iman.

Semoga perjalanan iman kita kepada Allah Tritunggal semakin kuat dan teguh. Tuhan Yesus Memberkati 😇

https://www.kumpulanrenungankristen.com/

Dikirim oleh Renungan Singkat pada Minggu,

Translate